TeoriSifat Kepribadian (Trait Theory Personality) teori sifat. Suatu sifat dapat dianggap sebagai karakteristik yang relatif stabil yang menyebabkan individu berperilaku dengan cara tertentu. Pendekatan sifat kepribadian adalah salah satu bidang teoritis utama dalam studi kepribadian. Teori sifat menunjukkan bahwa kepribadian individu terdiri
Pelayanankhusus ini juga diperlukan bagi mereka yang menyandang tunanetra, tanpa adanya perbedaan satu sama lain. Anak dengan tunanetra juga bukan menjadi keinginannya, banyak faktor yang dapat menyebabkan itu.Mereka pastinya ada rasa berbeda dengan teman lainnya.Maka dari itu Pemerintah sudah selayaknya memberi perhatian penuh
ØAdaptasi : membantu para pelaksana, para pendidik khususnya, guru atau dosen untuk mengadaptasikan. Ø Penyesuaian : bimbingan dalam membantu individu agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif. 3. Pengertian landasn ilmiah teknologi. Landasan bimbingan dan konseling berlandaskan ilmiah. Ilmiah berarti suatu yang nyata.
Untukmembuktikan bahwa bimbingan dan konseling turut berperan serta dalam diagnosis kesulitan belajar, salah satu bidang bimbingan dalam layanan BK adalah bidang bimbingan belajar. MENGENAL BERBAGAI JENIS PERGURUAN TINGGI Jenis-jenis Perguruan TInggi dan contoh-contohnya. Jenis-jenis PT : 1) Universitas: Lembaga Pendi ALAT UNGKAP
Bidang- Bidang Bimbingan KonselingPendidikan Guru Sekolah Dasar 2020Bimbingan PribadiBantuan yang diberikan kepada individu dalam hal memecahkan masalah-masalah yang sangat kompleks dan bersifat rahasia/pribadi sekali misalnya, masalah keluarga, persahabatan, cita-cita, dan sebagainya. Bimbingan SosialUsaha bimbingan, dalam menghadapi dan
BidangBimbingan : Bimbingan Sosial. Fungsi Terlibat dalam proses bimbingan konseling yang berpusat pada siswa, siswa dapat m e nunjukkan Tanggung jawab, Contohnya, tutor/guru yang kesal dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut.
BimbinganKonseling membantu individu memelihara, menginternalisasi, memperhalus dan memaknai nilai sebagai landasan dan arah pengembangan diri. Dewasa ini kebutuhan bimbingan semakin dirasakan perlunya, karena masalah-masalah yang dihadapi semakin kompleks sebagai akibat kemajuan teknologi, kepadatan penduduk, dan lain
Mencariinformasi terkait Jenis Satwa Harapan Dan Ciri Cirinya. Ciri Ciri Kupu Kupu Dan Jenis Makananya Nama Nama Hewan April 2018 Prakarya Smp Mengerjakan Pr Jenis Jenis Satwa Harapan Budidaya Lebah Madu Apis Cerana Apis Dorsata Apis Florea Apis Buku Guru Prakarya Smpmts Kelas Viii Pdf Budidaya Kucing Felis Catus Persia Budidaya Dan Perawatan
. Pengertian Bimbingan KonselingBimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yaitu guidance and “guidance” berasal dari kata kerja to guide yang berarti memimpin, menunjukkan, atau membimbing ke jalan yang kata “guidance” dapat diartikan sebagai pengarahan atau petunjuk kepada “counseling” berasal dari kata kerja to counsel yang berarti menasehati atau menganjurkan kepada seseorang secara face to bisa disimpulkan arti bimbingan konseling adalah sebuah proses pengarahan dan menasehati seseorang secara langsung dalam hal yang bermanfaat, misalnya tentang pola pikir, tingkah laku, dan cara juga Resiliensi Akademik Kunci Sukses Pelajar dalam Menyelesaikan Masa StudiAdapun beberapa fungsi bimbingan konseling adalah sebagai berikut1. Fungsi Pencegahan preventifLayanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan karir, inventarisasi data, dan Fungsi PemahamanFungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakupPemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru tentang lingkungan siswa termasuk di dalam lingkungan keluarga dan sekolah terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru tentang lingkungan yang lebih luas terutama di dalamnya informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh juga 10 Mitos dan Fakta Seputar Sekolah Kedinasan yang Perlu Kamu Ketahui3. Fungsi PerbaikanWalaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah sinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami Fungsi Pemeliharaan dan PengembanganFungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya, terarah, dan fungsi ini hal-hal yang dipandang positif agar tetap baik dan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Bimbingan dan Konseling merupakan terjemahan dari istilah guindance dan counselling dalam bahasa Ingris. Kata “guindance” berasal dari kata kerja to guide yang mempunyai arti “menunjukan, membimbing, menuntun, ataupun membantu” Hallen 20052. Sesuai dengan istilahnya maka bimbingan dapat diartikan secara umum sebagai bantuan dan tuntunan, namun tidak semua bantuan diartikan bimbingan. Menurut Shertzer dan Stone mengartikan bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Menurut Rochman Natawidjaja mengartikan bimbingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kehidupan pada umumnya. Sementara, Winkel 200527 mendefenisikan bimbingan suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri, suatu cara untuk memberikan bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya, sejenis pelayanan kepada individu-individu agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan diri dalam lingkungan dimana mereka hidup, suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan arahan, masukan terhadap seseorang. Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan sama dengan pemberian bantuan kepada seseorang yang membutuhkan bantuan untuk membantu seseorang mengatasi masalahnya atau mengungkapkan kemampuan yang dimilikinya. Bimbingin diberikan oleh seorang ahli dibidangnya kepada orang yang membutuhkan bimbingan. Dan bimbingan juga dapat diartikan sebagai upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dalam rangka mencapai perkembanganya yang optimal. Bimbingan dapat diberikan kepada seseorang individu atau sekumpulan individu, ini berarti bahwa bimbingan dapat diberikan secara individual dan juga diberikan secara kelompok. Bimbingan diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, tanpa memandang umur sehingga baik anak maupun orang dewasa, dengan demikian bimbingan ini sangat penting untuk membantu para konseli yang mengalami masalah agar dapat teratasi secara optimal, sebab itu dibutuhkan pelayanan yang baik, menyenangkan, menarik, dan profesional. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Pengertian Koperasi Sekolah, Fungsi, Tujuan Dan Cirinya Lengkap Pengertian Konseling Pengertian konseling secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu “consilium” yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti “menyerahkan”atau menyampaikan”. Sebelumnya telah dijelaskan pengertian bimbingan selanjutnya akan dijelaskan pengertian konseling. Wagito, dalam Aqib 201229 mengemukakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai kesejateraan hidupnya. Tolbert, dalam Prayitno dan Amti 2004101. Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Dengan melihat uraian tentang bimbingan dan konseling di atas, maka dapat dirumuskan tentang pengertian Bimbingan dan Konseling BK yaitu Serangkaian kegiatan berupa bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli pada konseling dengan cara tatap muka, baik secara individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk mengatasi permalahan yang dialami oleh konseli, dengan cara terus menerus dan sistematis. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Gotong Royong Berdasarkan pasal 27 peraturan pemerintah No. 29/1990 ”Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upayapenemuan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan” Depdikbud 1994 sedangkan menurut Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah menjelaskan pengertian bimbingan dan konsling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru bimbingan dan konesling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya. Menurut Prayitno dan Erman Amti, merumuskan arti Bimbingan adalahproses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepadaseseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupundewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuandirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dansarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yangberlaku. Prayitno 2004 Kartini Kartono lebih lanjut mengungkapkan, Bimbingan adalah pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang telah dipersiapkandengan pengetahuan pemahaman keterampilan-keterampilan tertentu yangdiperlukan dalam menolong kepada orang lain yang memerlukan pertolongan. Kartini 1985 Menurut Rahman Natawijaya, mengertikan Bimbingan adalah sebagaisuatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secaraberkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinyasendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindaksecara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Bimbinganmembantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai mahluk sosial. Dewa 2008 Definitionof Guidance. “Guidance facilitates peoplethroughout their lives to managetheir own educational, training,occupational, personal, social andlife choices so that they reach theirfull potential and contribute to thedevelopment of a better society”National GuidanceForum 2007 Menurut Prayitno & Erman Amti 199499 Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Menurut Rochman Natawidjaja 1981 Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti Winkel & Sri Hastuti 200729. Menurut Bimo Walgito 1982 11 bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Menurut Miller 1961 menyatakan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah dalam hal ini termasuk madarasah, keluarga, dan masyarakat. Menurut Arthur J. Jones 1970 mengartikan bimbingan sebagai “The help given by one person to another in making choices and adjustment and in solving problems”. Pengertian bimbingan yang dikemukakan Arthur ini amat sederhana yaitu bahwa dalam proses bimbingan ada dua orang yakni pembimbing dan yang dibimbing, dimana pembimbing membantu si terbimbing sehingga si terbimbing mampu membuat pilihan-pilihan, menyesuaikan diri, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya Sofyan S. Willis 200911. Menurut Moegiadi 1970 bimbingan berarti suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam hal memahami diri sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan Winkel & Sri Hastuti 200729. Menurut Andi Mappiare 1984 berpendapat bahwa bimbingan merupakan serangkaian kegiatan paling pokok bimbingan dalam membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan tujuan agar klien dapat mengambil taanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus Winkel & Sri Hastuti 200735. Menurut Surya 1988 mengutip pendapat Crow & Crow 1960 menyatakan bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang individu dari setiap usia untuk menolongnya mengembangkan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri M. Tohirin 200817. Menurut Dr. Moh Farozin, kutipan 1 menjelaskan arti bimbingan adalah proses pemberian bantuan ilmiah dan kontinyu, secara langsung dan tidak langsung oleh konselor kepada konseli, agar dengan kemampuannya sendiri konseli dapat memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, dan merealisasikannya, secara bertanggung jawab sehingga mencapai kesejahteraan kebermaknaan dan kebahagiaan hidup, selama hidup di dunia dan akherat. Menurut Dr. Moh Farozin, kutipan 2 mengemukakan makna dari bimbingan adalah proses pemberian bantuan ilmiah dan kontinyu, secara langsung dan tidak langsung oleh konselor kepada konseli, agar dengan kemampuannya sendiri konseli dapat mencapai kemandirian dalam hidupnya, tugas perkembangan secara optimal, mengentaskan masalah yang dihadapinya secara bertanggung jawab sehingga mencapai kesejahteraan kebermaknaan dan kebahagiaan hidup, selama hidup di dunia dan akherat. Menurut saya Bimbingan merupakanproses pemberian bantuan kepada seseorang atau kelompok orang secaraterus-menerus atau sistematis oleh guru pembimbing atau orang yang berkompeten agar individu ataukelompok individu menjadi pribadi yang berkembang dan mandiri. Menurut Berdnard & Fullmer ,1969, Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal tersebut. Menurut Bimo Walgito 198211 menyatakan bahwa konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individhu dalam memecahkan masalah kehidupanya dengan wawancara, dengan cara yang sesuai dengan keadaan individhu yang dihadapinya unuk mencapai hidupnya. dan menyetir to steer. Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Ada pula yang menyatakan bahwa konseling merupakan salah atu jenis layanan bimbingan. Menurut James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud 1976; 19 Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang konselor membantu yang lain konseli supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang. Menurut Smith,dalam Shertzer & Stone,1974 , konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konselor membuat interprestasi – interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat. Menurut Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974, konseling merupakan interaksi yangaterjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ;bterjadi dalam suasana yang profesional cdilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Penjelasan Fungsi Stratifikasi Sosial Tujuan Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam mencapai kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk tuhan, kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, hidup bersama dengan individu-individu lain, harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. Wardati dan Jauhar 201128 Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas- tugas perkembangannya, mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada dilingkungannya, mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, memahami dan mengatasi kesulitan- kesulitan sendiri menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tenpat kerja dan masyarakat, menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan menggunakan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara tepat dan teratur secara optimal. Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar akademik, dan karir. Yusuf dan Nurihsan, 201013-14 Tujuan bimbingan dan konseling tersebut diatas memberikan gambaran tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah, karena dengan adanya tujuan bimbingan dan konseling, maka pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah akan benar-benar memberikan hasil yang positif bagi konseli dan bimbingan dan konseling akan diminati oleh konseli sebagai sasaran layanan karena dalam tujuan bimbingan dan konseling telah dijelaskan apa yang menjadi capaian bimbingan dan konseling pada diri konseli. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Definisi Hubungan Struktur Sosial Dengan Mobilitas Sosial Prinsip Bimbingan dan Konseling Prinsip-prinsip ini berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusian yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bantuan atau bimbingan. Menurut Prayitno dan Amti 2004 mengemukakan ada 4 prinsip Bimbingan dan Konseling yaitu prinsip berkenaan dengan sasaran layanan, pinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu, prinsip yang berkenaaan dengan program layanan, prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan pelayanan. Prinsip-prinsip BK tersebut akan diuraikan sebagai berikut. a. Prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama dan status sosial ekonomi. Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang unik dan dinamis. Bimbingan dan konseling memperhatikan sepenuhnya tahap dan bernagai aspek perkembangan individu. Bimbingan dan konseling memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual yang menjadi orientasi pokok pelayanan. b. Prinsip yang berkenaan dengan permasalahan individu. BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental atau fisik individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu. Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan merupakan faktor timbulnya masalah pada individu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan BK. c. Prinsip yang berkenaan dengan program layanan. Adapun prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program pelayanan layanan BK itu adalah sebgaai berikut BK merupakan bagian integrasi dari proses pendidikan dan pengembangan, oleh karena itu BK harus diselaraskan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik Program BK harus fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga dan Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan terendah sampai tertinggi. Prinsip berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan layanan Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Penjelasan Peran Sosial Beserta Jenis dan Macam Asas Bimbingan dan Konseling Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pekerjaan prodesional sesuai dengan makna uraian tentang pemahaman, pelanggaran, dan penyikapan yang meliputi unsur-unsur kognisi, afeksi dan perlakuan konselor terhadap kasus pekerjaan profesional itu harus dilaksanakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang menjamin efisien dan efektivitas proses dan lain-lainya. Kaidah-kaidah tersebut didasarkan atas tuntutan keilmuan layanan di satu segi antara lain bahwa layanan harus didasarkan atas data dan perkembangan klien,dan tuntutan optimalisasi proses penyelenggaraan layanan di segi lain yaitu suasana konseling ditandai oleh adanya kehangatan,pemahaman,penerimaaan,kebebasan dan keterbukaan,serta sebagai sumber daya yang perlu diaktifkan. Asas bimbingan dan konseling yaituketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraann layanan itu. Apabila asas-asas itu diselenggarakan dan diikuti dengan baik,maka dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan, sebaliknya,apabila asas itu diabaikan atau dilanggar maka sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu justru berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling,bahkanakan dapat merugikan orang- orang yang terlibat dalam pelayanan,serta profesi bimbingan dan konseling itu sendiri. Dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya selalu mengacu pada asas-asas bimbingan dan konseling. Asas- asas ini dapat diterapkan yakni asas kerahasiaan, asas kesukarelaan, asas keterbukaan, asas kekinan,asas kemandirian, asas kegiatan, asas kedinamisan, asas keterpaduan, asas kenormatifan, asas keahlian, asas alih tangan, dan asas tutwuri handayani. Untuk mendapatkan wawsan dan pemahaman yang memadai mengenai asas-asas bimbingan dan konseling diatas dijelaskan sebagai berikut Asas kerahasiaan Pelayanan bimbingan dan konseling ada kalanya berhubungan dengan klien yang mengalami masalah. Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam kegiatan bimbingan konseling kadang-kadang klient harus menyampaikan hal-hal yuang sangat pribadi/rahasia, kepada konselor, oleh karena itu konselor harus menjaga kerahasiaan data yang diperolehnya dari kliennya. Bagi klien yang bermasalah dan ingin menyelesaikan masalahnyaakan sangat membutuhkan bantuan dari orang yang dapat menyimpan kerahasian masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu segala sesuatu yang dibicarakan klien kepada konselor tidak boleh disebarluaskan kepada pihak asas ini benar-benar dilaksanakan oleh konselor, maka konselor akan mendapat kepercayaan dari semua pihak dan mereka akan memanfaatkan jasa bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya,jika konselor tidak dapat memegang asas kerahasiaan ini dengan baik,maka hilanglah kepercayaan klien terhadap konselor,sehingga akibatnya pelayanan bimbingan tidak dapat tempat atau diterima di hati klien dan para calon klien. Selain itu klien akan takut meminta bantuan pada konselor sebab khawatir masalah dan diri mereka akan menjadi bahan pembicaraan orang. Sementara itu ada kemungkinana klien akan menyebarluaskan pengalaman yang yang tidak menyenangkan ini kepada klien lain. Hal yang demikian dapat berdampak terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling selanjutnya,dan konselor tidak dapat dipercaya oleh klien. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa asas kerahasiaan merupakan asas kunci dalam usaha bimbingan dan konseling,dan harus benar-benar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Asas kesukarelaan Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar kesukarelaan,baik dari pihak konselor maupun ini keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling akan tercapai. Kesukarelaan itu ada pada konselor maupun pada klien. Artinya klien secara sukarela tanpa cara terpaksa mau menyampaikan masalah yang ditanganinya dengan mengungkapkan secara terbuka hal-hal yang dialaminya,serta mengungkapkan segenap fakta,data dan seluk beluk yang berkenaan dengan masalah yang dialaminya. Sementara konselor hendaknya dapat memberikan bantuan dnegan tidak terpaksa,atau dengan kata lain konselor memberikan bantuan dengan ikhlas. Asas keterbukaan Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana keterbukaan,baik dari pihak konselor maupun klien. Keterbukaan ini bukan hanya sekadar bersedia menerima saran-saran dari luar, tetapi lebih dari itu,diharapkan masing pihak yang bersangkutan bersedia buka diri untuk kepentingan masalah. Individu yang membutuhkan bimbingan diharapakan dapat berbicara sejujur mungkin dan berterus terang tentang dirinya sendiri sehingga dengan keterbukaan ini penelahan serta pengkajian berbagai kekuatan dan kelemahan klien dapat dilaksanakan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan 6 Pengertian Ilmu dan Nilai Sosial Menurut Para Ahli Sosial Dasar Fungsi dalam Bimbingan dan Konseling Fungsi pemahaman Fungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan peningkatan perkembangan dan kehidupan klien klien, konselor dan orang ketiga memahami berbagai hal yang esensial berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan klien. Fokus utama pelayanan bimbingan dan konseling yaitu klien dengan berbagai permasalahannya dan dengan tujuan konseling. Pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh klien sendiri dan oleh pihak-pihak lain yang membantu klien, termasuk juga pemahaman tentang lingkungan diri klien. a. Pemahaman tentang Klien Pemahaman tentang klien merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap klien. Sebelum seorang konselor atau pihak-pihak lain dapat memberikan layanan tertentu kepada klien, maka mereka perlu terlebih dahulu memahami klien yangakan dibantu itu. Materi dalam pemahaman ini dapat dikelompokkan menjadi berbagai data tentang Keluarga Kesehatan jasmani Riwayat pendidikan sekolah Pengalaman belajar di sekolah dan di rumah Pergaulan sosial Rencana pendidikan lanjut Kegiatan di luar sekolah Hoby dan kesukaran yang mungkin dihadapi Pemahaman tentang diri klien, pertama kali perlu dipahami oleh klien sendiri yang menyangkut kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya. Adapun pihak lain yang juga perlu memahami diri klien adalah pihak-pihak yang berkepentingan guru,orangtua .Pemahaman pihak lain terhadap klien dipergunakan oleh konselor secara langsung untuk memberi pelayanan bimbingan dan konseling, maupun sebagai bahan acuan utama dalam rangka kerjasama dengan pihak-pihak lain dalam membantu klien. Bagi konselor, upaya mewujudkan fungsi pemahaman merupakan tugas awal pada setiap penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. b. Pemahaman tentang Masalah Klien Pemahaman terhadap masalah klien membantu konselor dalam memberikan penanganan masalah, oleh karena itu maka pemahaman ini wajib dilaksanakan. Pemahaman terhadap masalah klien terutama menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkut pautnya, sebab- sebabnya dan kemungkinan berkembangnya masalah ini jika tidak segera ditangani. c. Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas Untuk dapat memahami individu secara mendalam, maka pemahaman terhadap individu tidak hanya mencakup pemahaman terhadap lingkungan dalam arti sempit seperti keadaan rumah tempat tinggal, keadaan sosio ekonomi, dan keadaan sosio emosional keluarga, hubungan antar tetangga dan teman sebaya tetapi termasuk pemahaman terhadap lingkungan yang lebih luas. Fungsi pencegahan Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data dan sebagainya. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan konselor adalah Mendorong perbaikan lingkungan yang kalau diberikan akan berdampak negatif terhadap individu yang bersangkutan. Mendorong perbaikan kondisi pribadi diri pribadi klien. Meningkatkan kemampuan individu untuk hal-hal yang diperlukan dan mempengaruhi perkembangan dan kehidupannya. Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan memberikanresiko yang besar, dan melakukan sesuatu yang akan memberi manfaat. Menggalang dukungan kelompok terhadap individu yang bersangkutan. Fungsi pengentasan Klien yang mengalami masalah akan datang pada konselor dengan tujuan untuk dientaskannya masalah yang tidak mengenakkan dari dirinya. Di sinilah fungsi pengentasan perbaikan itu berperan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami klien. Fungsi pengembangan Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapatmembantu para klien dalam memelihara dan mengembangkankeseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian klien dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Semua fungsi bimbingan dan konseling harus dijalankan sesuai fungsi masing-masing bidang karena dari fungsi ini akan berkaitan dengan manfaat atau kegunaan dan keuntungan penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Karena tujuan bimbingan dan konseling disini adalah membantu memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal. Proses dan tahapan dalam strategi konseling traumatik Proses konseling traumatik terlaksana karena hubungan konseling berjalan dengan baik. Proses konseling traumatik adalah peristiwa tengah berlangsung dan memberi makna bagi klien yang mengalami trauma dan memberi makna pula bagi konselor yang membantu mengatasi trauma kliennya. Trauma sebagai penyakit emosional tidak dapat sembuh langsung jadi, tetapi memerlukan proses dan tahapan-tahapan mulai dari tahapan pencegahan, penanggulangan dan penyembuhan. Dalam upaya penyembuhan/tindak lanjut upaya pemulihan dapat digunakan dengan tiga bentuk terapi yaitu terapi dengan penggunakan obat-obatan, terapi melalui elektronik eletro-shock therapy dan terapi melalui pendekatan psikologi psycho-therapy yang dilaksanakan oleh para ahli di bidangnya masing-masing. Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan, dalam makalah ini difokuskan hanya pada alternatif terapi ketiga yaitu terapi psikologis. Terapi psikologi merupakan bantuan layanan yang menggunakan pendekatan psikologis, pendidikan dan lingkup budaya. Tujuannya adalah untuk membantu klien menguasai kemampuan tertentu sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagaimana proses konseling pada umumnya, proses dalam strategi konseling traumatik juga dibagi atas tiga tahapan, yaitu tahap awal konseling, tahap pertengahan tahap kerja, dan tahap akhir konseling Achmad Juntika Nurihsan. Tahap awal konseling Tahap awal ini terjadi sejak klien bertemu dengan konselor hingga berjalan proses konseling dan menemukan definisi masalah trauma klien. Cavanagh 1982 menyebut tahap ini dengan istilah introduction, infitation dan environmental support. Adapun yang dilakukan oleh konselor dalam proses konseling pada tahap ini adalah sebagai berikut Membangun hubungan konseling traumatic yang melibatkan klien yang mengalami trauma Memperjelas dan mendefenisikan masalah trauma Membuat penjajakan alternative bantuan untuk mengatasi masalah trauma Menegosiasikan kontrak Tahap pertengahan konseling Berdasarkan kejelasan trauma klien yang disepakati pada tahap awal, kegiatan selanjutnya adalah mengkonfrontasikan pada 1 penjelajahan trauma yang dialami klien, 2 bantuan apa yang akan diberikan berdasarkan penilaian kembali apa-apa yang telah dijelajahi tentang trauma klien. Adapun tujuan pada tahap ini adalah Menjelajahi serta mengeksplorasi trauma serta kepedulian klien dan lingkungannya dalam mengatasi trauma tersebut Menjaga agar hubungan konseling selalu terpelihara roses konseling agar berjalan sesuai kontrak Tahap akhir konseling Cavanagh 1982 menyebut tahap ini dengan istilah termination. Pada tahap ini, konseling ditandai dengn beberapa hal berikut ini Menurunnya kecemasan klien, hal ini diketahui setelah konselor menanyakan keadaan kecemasanya Adanya perubahan perilaku klien kearah yang lebih positif, sehat dan dinamik Adanya tujuan hidup yang jelas di masa yang akan datang dengan program yang jelas pula Terjadinya perubaha sikap yang positif terhadap masalah yang dialaminya, dapat mengoreksi diri dan meniadakan sikap yang suka menyalahkan dunia luar seperti orang tua, teman dan keadaan yang tidak menguntungkan Tujusan tahap akhir ini adalah memutuskan perubahan sikap dan perilaku yang tidak bermasalah. Klien dapat melakukan keputusan tersebut karena klien sejak awal berkomunikasi dengan memutuskan perubahan sikap tersebut. Adapun tujuan lainnya dari tahap ini adalah Terjadinya transfer of learning pada diri klien Melaksanakan perubahan perilaku klien agar mampu mengatasi masalahnya Mengakhiri hubungan konseling. Daftar Pustaka Cavanagh, 1982. The Counseling Experience A Theoretical and Practical Approach. Monterey, California Brooks/Cole Publishing Company Hallen, A. 2005. Bimbingan Dan Konseling. Ciputat Quantum Teaching Jakarta. Rineka Cipta Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Yusuf Syamsu dan A. Juntika Nuhrisan. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung PT Remaja Rosdakarya Priyatno dan Erman Amti. 1994. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta Rineka Cipta. Arimbawa, Putu. 2013. “Makalah Pengertian, Makna, Tujuan, dan Fungsi Bimbingan Konseling”. [Online]. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Singaraja - Puluhan mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha Undiksha baru-baru ini berpartisipasi dalam pelatihan dasar konseling dan dilantik sebagai tutor sebaya. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Unit Penunjang Akademik Bimbingan dan Konseling UPA-BK Undiksha pada Rabu 31/5/2023. Tujuan keterlibatan mahasiswa dalam peran sebagai tutor sebaya ini adalah untuk memperkuat dan mempermudah jangkauan layanan konseling kepada civitas akademika dan masyarakat yang berlangsung di Ruang Seminar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Undiksha ini dihadiri oleh dua narasumber ahli. Mas Jayanti, Psikolog, tenaga penyusun bahan bimbingan disiplin Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Buleleng, serta Gede Danu Setiawan, seorang dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Panji Sakti, Singaraja. Gede Danu Setiawan juga merupakan alumni pelatihan ini dibuka oleh Drs. I Made Yasa, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Undiksha, yang mewakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama. Drs. I Made Yasa memberikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini dan jumlah mahasiswa yang berpartisipasi. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa sebagai konselor atau tutor sebaya adalah harapan Undiksha untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih maksimal dan dapat mencakup lebih banyak orang. Layanan tersebut tidak hanya ditujukan kepada civitas akademika Undiksha, tetapi juga kepada masyarakat di luar kampus. Drs. I Made Yasa menjelaskan, "Karena masyarakat sekarang ada yang memerlukan layanan. Sehingga layanan bimbingan konseling dari Undiksha perlu diperluas." Sementara itu, Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri, Ketua UPA-BK Undiksha, mengungkapkan bahwa pelatihan dan pelantikan tutor sebaya ini diikuti oleh 62 mahasiswa. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, keberadaan tutor sebaya telah menjadi kekuatan UPA-BK dalam memberikan pelayanan dan memberikan ide-ide serta inovasi terhadap program yang dilaksanakan. Berdasarkan hasil pendataan dan konferensi kasus, pemanfaatan jasa tutor sebaya untuk bimbingan dan konseling oleh mahasiswa Undiksha cukup tinggi. Pada tahun ini dan ke depan, Undiksha berencana untuk memperluas pelayanan yang ditujukan kepada masyarakat umum dan khususnya memberikan pendampingan kepada anak-anak panti sosial. Program ini juga merupakan bentuk implementasi dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat. hms Lihat Pendidikan Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Batasan masalah Bimbingan dan Konseling dalam bidang pribadi siswa adalah masalah-masalah yang berkenaan dengan aspek pribadi siswa, seperti perasaan, identitas, citra diri, pemahaman, konsep diri, kemandirian, interaksi sosial, komunikasi, kemampuan untuk mengatasi masalah, dan kecerdasan emosional. Masalah ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, konsep diri, persepsi diri, pengembangan potensi diri, konflik interpersonal, masalah emosi, masalah komunikasi, masalah keluarga, masalah belajar, dan masalah batasan masalah dalam bimbingan konseling di bidang kepribadian siswa dapat melibatkan beberapa langkah dan strategi. Berikut ini beberapa saran untuk mengatasi batasan masalah bimbingan konseling dibidang kepribadian siswa dan mengikuti proses konseling yang terstruktur Mulailah dengan melakukan penilaian menyeluruh tentang masalah kepribadian siswa yang sedang dihadapi. Dengan menyusun proses konseling yang terstruktur, Anda dapat mengidentifikasi area-area spesifik yang perlu dipecahkan dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi batasan tersebut. dengan guru dan orang tua Melibatkan guru dan orang tua dalam proses konseling sangat penting. Mereka dapat memberikan wawasan tambahan tentang perilaku siswa di lingkungan sekolah dan rumah, serta membantu mengidentifikasi dan memahami batasan yang mungkin terjadi. Kolaborasi ini juga dapat memperkuat upaya pengembangan kepribadian siswa secara holistik. pengetahuan dan keterampilan Tingkatkan pengetahuan Anda tentang bidang kepribadian siswa melalui membaca buku, artikel, dan penelitian terkini. Anda juga dapat menghadiri pelatihan atau seminar yang relevan dengan topik ini. Dengan meningkatkan pemahaman Anda tentang masalah kepribadian siswa, Anda akan lebih siap dalam mengatasi batasan masalah yang pendekatan konseling yang beragam Setiap siswa memiliki kebutuhan unik, oleh karena itu penting bagi konselor untuk menggunakan pendekatan yang beragam dalam konseling. Cobalah berbagai pendekatan dan teknik seperti terapi kognitif-perilaku, terapi bermain, terapi seni, atau teknik relaksasi. Dengan menggabungkan berbagai pendekatan, Anda dapat mencari yang paling efektif untuk setiap siswa dalam mengatasi batasan masalah kepribadian program pembinaan kepribadian Buat program pembinaan kepribadian yang terstruktur dan berkelanjutan di sekolah. Program ini dapat mencakup kegiatan yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, meningkatkan pemahaman diri, mengelola emosi, dan meningkatkan kepercayaan diri. Dengan adanya program ini, siswa akan mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk mengatasi batasan dalam perkembangan kepribadian teknologi dalam konseling Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas konseling kepribadian siswa. Misalnya, menggunakan platform online untuk menyediakan bahan bacaan atau sumber daya yang berguna bagi siswa dan orang tua. Anda juga dapat memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa dan orang tua secara anonim, sehingga memungkinkan Anda untuk mengevaluasi dan meningkatkan pendekatan konseling Anda. program pengembangan diri untuk konselor Dalam bidang konseling, pengembangan diri sangat penting. Selalu cari kesempatan untuk mengembangkan bagi konselor untuk mengenali dan memahami batasan-batasan ini, serta mencari solusi yang tepat untuk membantu siswa mengatasi masalah pribadi mereka. Juga, konselor harus menjaga komunikasi yang terbuka dengan siswa dan bekerja sama dengan guru dan orang tua, untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa, supaya siswa dapat mengatasi masalah pribadinya dengan baik dan berhati hati sehingga siswa akan terasa terbantu dan dapat melanjutkan perjalanan mencari ilmu ataupun kehidupanya. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Bimbingan Konseling? Mungkin anda pernah mendengar kata Bimbingan konseling? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi, layanan, prinsip dan asas. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Bimbingan Konseling Bimbingan Konseling merupakan pemberian bantuan terhadap konseli yang diberikan seorang konselor guna membantu memecahkan masalah yang dialaminya serta interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya dan untuk memandirikan klienya serta mengembangkan potensi yang ada dalam diri klien. Latar Belakang Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa latar belakang bimbingan konseling, antara lain 1. Latar Belakang Psikologis Latar belakang psikologis dalam layanan BK sanagt diperlukan guna memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran klien. Hal ini sangat penting karena Subjek dalam bimbingan dan konseling terkait dengan tingkah laku klien, yaitu tingkah laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk mengatasi masalah yang belakang segi psikologis terkait dengan masalah perkembangan individu, perbedaan tingkah laku individu, kebutuhan individu penyesuaian diri /interaksi terhadap Lingkunganya serta masalah belajar. 2. Latar Belakang sosial budaya Latar belakang sosial budaya dalam layanan bk merupakan hal yang sangat kompleks karna berkaitan dengan Prilaku yang ditiru atau dijadikan sebagai modernisasi tuntutan budaya itu dilakukan agar segala dampak modrenisasi dapat di filter oleh individu tersebut secara otomatis, serta individu diharapkan dapat menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan budaya yang sudah ada, agar dapat di terima dengan baik oleh lingkungan tersebut. Untuk mengembangkan semua kemampuan penyesuaian tersebut, sangat diperlukan sebuah bimbingan. Berlandaskan pada nilai-nilai budaya bangsa yang secara nyata untuk mewujudkan kehidupan yang berharkat dan martabat serta berprilaku yang sesuai dengan aturan dan norma negara kita. 3. Latar Belakang Agama Latar belakang Agama Landasan religius bimbingan dan konseling pada dasarnya ingin menetapkan klien sebagai makhluk Tuhan dengan segenap kemuliaannya menjadi fokus sentral upaya bimbingan dan konseling. Pembahasan landasan religius ini, terkait dengan upaya mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses bimbingan dan individu tidak terjerumus kearah yang negatif. 4. Latar Belakang Pendidikan Latar belakang pendidikan sangat diperlukan seperti bimbingan pribadi, sosial, belajar dan bimbingan karir melalui berbagai jenis kegiatan bimbingan, sehingga pendidikan dapat berjalan dengan lancar dengan adanya bimbingan dan membuat individu lebih mandiri dan berkembang secara optimal dalam berbagai bimbingan untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang, maka kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh dan tidak hanya berupa kegiatan instruksional pengajaran, akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan sehingga akhirnya dapat berkembang secara optimal. 5. Latar Belakang Iptek Latar belakang iptek merupakan ilmu pengetahuan yang harus dipelajari agar tidak ketinggalan zaman GAPTEK, informasi dan teknologi berkembang sangat pesat, oleh karena itu diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar individu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari perkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada penerapan teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta persaingan antar individu. Fungsi Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa fungsi bimbingan konseling, antara lain Fungsi Pemahaman Fungsi Pemahaman adalah fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya potensinya dan lingkungannya pendidikan, pekerjaan, dan norma agama. Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif. Fungsi Preventif Fungsi Preventif adalah fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Fungsi Pengembangan Fungsi Pengembangan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah atau Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat brain storming,home room, dan karyawisata. Fungsi Penyembuhan Fungsi Penyembuhan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching. Fungsi Penyaluran Fungsi Penyaluran adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan. Fungsi Adaptasi Fungsi Adaptasi adalah fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli. Fungsi Penyesuaian Fungsi Penyesuaian adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. Fungsi Perbaikan Fungsi Perbaikan adalah fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak berkehendak. Konselor melakukan intervensi memberikan perlakuan terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif. Fungsi Fasilitasi Fungsi Fasilitasi adalah memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseling. Fungsi Pemeliharaan Fungsi Pemeliharaan adalah fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif pilihan sesuai dengan minat konseli. Layanan Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa layanan bimbingan konseling, antara lain Layanan Orientasi Layanan Orientasi merupakan layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru disekolah atau masa pengenalan lingkungan baru terhadap peserta didik. Layanan Informasi Layanan Informasi merupakan sebuah layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karier dan pendidikan lanjutan secara terarah dengan baik. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan Penempatan dan Penyaluran merupakan layanan bimbingan dan konseling yang sangat penting untuk membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat sesuai dengan kompetensi /keahlian yang dimilikinya ,misalnya seseorang yang mempunyai hobby dan bakat dalam bidang menari akan disalurkan dalam ekstrakulikuler tari. Layanan Penguasaan Konten Layanan Penguasaan Konten adalah layanan bimbingan dan konseling untuk menguasai konten yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya. Layanan Penguasaan Perseorangan Layanan Penguasaan Perseorangan merupakan sebuah layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan Bimbingan Kelompok adalah sebuah layanan bimbingan dan konseling yang membantu konseli dalam mengembangkan pribadinya. Layanan Konseling Kelompok Layanan Konseling Kelompok mengacu kepada pemberian layanan untuk membantu konseli dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami konseli melalui dinamika kelompok secara bersama-sama. Layanan Konsultasi Layanan Konsultasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang membantu konseli dalam meperoleh wawasan, pemahaman,untuk menangani permasalahan yang dikonsultasikan kepada konselor demi memecahkan masalah si konseling. Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa prinsip-prinsip bimbingan konseling, antara lain Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseling Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua klien atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan kuratif; dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan individual. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi Setiap konseli bersifat unik berbeda satu sama lainnya, dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok. Bimbingan menekankan hal yang positif Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah atau Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan. Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting Adegan Kehidupan Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan. Asas Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa asas bimbingan konseling, antara lain Asas Kerahasiaan confidential; yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing konselor berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin. Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik klien mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing konselor berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu. Asas Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing konselor berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik klien. Agar peserta didik klien mau terbuka, guru pembimbing konselor terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan dan kekarelaan. Asas Kegiatan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing konselor perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya. Asas Kemandirian; yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik klien sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing konselor hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik. Asas Kekinian; yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik klien pada saat sekarang. Asas Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan peserta didik/klien hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu. Asas Keterpaduan; yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Asas Kenormatifan; yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik klien dalam memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut. Asas Keahlian; yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling. Profesionalitas guru pembimbing konselor harus terwujud baik dalam penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling. Asas Alih Tangan Kasus; yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik klien kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing konselordapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing konselor, dapat mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah. Asas Tut Wuri Handayani; yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi memberikan rasa aman, mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik klien untuk maju. Demikian Penjelasan Materi Tentang Bimbingan Konseling Pengertian, Fungsi, Layanan & Prinsip Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi
403 Forbidden
Berdasarkan Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, komponen program Bimbingan dan Konseling terdiri dari 4 yaitu Layanan Dasar, Perencanaan Individual, Pelayanan Responsif, dan Dukungan DasarPengertian Layanan Dasar adalah proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan yang dapat dilakukan secara klasikal atau kelompok dan disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan peserta Dasar terdiri dari Bimbingan Klasikal, Bimbingan Kelompok, Kerjasama Dengan Guru atau Wali Kelas, serta Kerjasama Dengan Orang Tua. 1. Bimbingan Klasikal Pengertian Bimbingan Klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang agar konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik dikelas secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan ini kepada peserta dasar diperuntukkan bagi semua peserta didikPelayanan yang diberikan pelayanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didikPelayanan orientasi dilaksanakan pada awal tahun pelajaran, bagi para peserta didik baru, sehingga memiliki pengetahuan yang utuh tentang sekolah yang dimasukinyaPelayanan informasi diberikan kepada para peserta didik tentang berbagai aspek kehidupan yang dipandang penting bagi mereka, baik melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung melalui media cetak maupun elektronik, seperti buku, brosur, leaflet, majalah, dan internetWaktu pelaksanaan dengan tatap muka langsung dan terjadwal dengan peserta didik di kelas setiap minggu 1 jam Bimbingan KelompokPengertian Bimbingan Kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok Prayitno, 1995 178.Pelayanan bimbingan dilaksanakan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik melalui kelompok-kelompok kecil 5 10 orangTopik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum commoproblem dan tidak rahasiaPelayanan bimbingan kelompok ditujukan untuk mengembangkan keterampilan atau perilaku baru yang lebih efektif dan pelaksanaan kerjasama menyesuaikan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan3. Kerjasama Dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali KelasGuru BK menyusun program kegiatan yang akan melibatkan wali kelas dan guru mata pelajaran misalnya parenting day, seminar karir, psikotes, konferensi kasus dan lainnyaKerjasama dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta didik seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya, membantu memecahkan masalah peserta didik, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran antara lan 1. Membantu peserta didik menentukan pilihan mata pelajaran yang diminati dan linear dengan prodi yang akan dipilih di perguruan tinggi; 2. Menciptakan lingkungan sekolah agar tercapai keadaan wellbeing bagi peserta didik; 3. Memahami karakteristik peserta didik yang unik dan beragam; 4. Menandai peserta didik yang diduga bermasalah; 5. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching; 6. Mereferal mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing; 7. Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja/karir yang diminati peserta didik; 8. Memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada peserta didik tentang dunia kerja tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja; 9. Menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual hal ini penting, karena guru merupakan “figur central” bagi peserta didik; 10. Waktu pelaksanaan kerjasama menyesuaikan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan4. Kerjasama Dengan Orang TuaUntuk meningkatkan kualitas peluncuran program bimbingan, guru BK perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua peserta didik, antara lain dengan cara Kepala sekolah atau komite sekolah mengundang para orang tua untuk datang ke sekolah yang pelaksanaannnya dapat bersamaan dengan pembagian raporSekolah dapat menggunakan teknologi media virtual untuk kegiatan pertemuan atau kerjasama lainnya dengan orang tuaSekolah memberikan informasi kepada orang tua melalui surat elektronik tentang kemajuan belajar atau masalah peserta didikOrang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah, terutama menyangkut kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinyaWaktu pelaksanaan dapat dijadwalkan setiap akhir semester atau bersifat incidental/sesuai ResponsifPengertian Layanan responsif adalah pemberian layanan bantuan kepada konseling yang sedang mengalami masalah ataupun dalam keadaan yang membutuhkan bantuan atau pertolongan dengan segera, karena jika tidak dibantu akan mengalami kesulitan dalam proses pencapaian tugas Konsultasi Pengertian Layanan Konsultasi adalah layanan yang diberikan kepada konseli/ peserta didik untuk memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi dan/ atau permasalahan pihak ketiga. Berikut ini contoh pengaplikasian layanan Konsultasi oleh guru Bimbingan dan KonselingKonselor memberikan pelayanan konsultasi kepada guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah dalam rangka membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para peserta didikPelayanan individual ini dapat dijadikan sebagai media untuk membangun rapport dengan peserta didik dan orang tua, agar terbangun rasa percaya pada diri peserta didik dan orang tua terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di sekolahWaktu pelaksanaan dapat dijadwalkan pada setiap awal semester jika diinisiasi oleh guru BK atau insidentasl sesuai Konseling Individu atau KelompokPengertian Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu yang mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli/ peserta didik. Poin penting tentang pelaksanaan Konseling Individu atau Kelompok dijabarkan seperti berikut iniPelayanan konseling ini ditujukan untuk membantu para peserta didik yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannyaMelalui konseling, peserta didik konseli dibantu untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat Konseling ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompokKonseling kelompok dilaksanakan untuk membantu peserta didik memecahkan masalahnya melalui kelompokDalam konseling kelompok ini, masing-masing peserta didik mengemukakan masalah yang dialaminya kemudian satu sama lain saling memberikan masukan atau pendapat untuk memecahkan masalah tersebutWaktu pelaksanaan bersifat insidental atau sesuai Referal Alih TanganApabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah konseli, maka sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan konseli kepada pihak lain yang lebih berwenang seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisianKonseli yang sebaiknya direferal adalah mereka yang memiliki masalah, seperti depresi, tindak kejahatan kriminalitas, kecanduan narkoba, dan penyakit kronisWaktu pelaksanaan bersifat insidental atau sesuai kebutuhan4. Bimbingan Teman SebayaBimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh peserta didik terhadap peserta didikyang didik yang menjadi pembimbing memiliki keinginan dan kepedulian terhadap teman lainnyaPeserta didik yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu peserta didik lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun non-akademikPeserta didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mediator yang membantu konselor dengan cara memberikan informasi tentang kondisi, perkembangan, atau masalah peserta didik yang perlu mendapat pelayanan bantuan bimbingan atau konselingWaktu pelaksanaan terjadwal 1 bulan sekali bertemu dengan Individual1. Penilaian Individual Atau Kelompok Individual or Small-Group AppraisalGuru BK bersama peserta didik menganalisis dan menilai kemampuan, minat, keterampilan, dan prestasi belajar peserta didik Guru BK membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangannya, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karirMelalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktifWaktu pelaksanaan setiap awal dan akhir Individual or Small-Group AdvicementKonselor memberikan nasihat kepada peserta didik untuk menggunakan atau memanfaatkan hasilpenilaian tentang dirinya, atau informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan karir yang diperolehnyauntuk Merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan alternatif kegiatan yang menunjang pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinyaMelakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, danMengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannyaWaktu pelaksanaan setiap awal dan akhir Sistem1. Pengembangan ProfesionalKonselor secara terus menerus berusaha untuk “meng-update” pengetahuan danketerampilannya melaluia. In-service training, b. Aktif dalam organisasi profesi,c. Aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar dan workshop lokakarya,d. Melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi pascasarjana.2. Pemberian Konsultasi dan BekerjasamaPerlu melakukan konsultasi dan kerjasama dengan guru, orang tua, staf sekolah lainnya, danpihak institusi di luar sekolah pemerintah, dan swasta untuk memperoleh informasi, danumpan balik tentang pelayanan bantuan yang telah diberikannya kepada para peserta didik,menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan peserta didik, melakukanreferal, serta meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling. Dengan kata lain strategi ini berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerjasamadengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayananbimbingan. Jalinan kerjasama ini seperti dengan pihak-pihakInstansi pemerintahInstansi swastaOrganisasi profesi, seperti ABKIN asosiasi bimbingan dan konseling indonesiaPara ahli dalam bidang tertentu yang terkait, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan orang tua peserta didikMGBK musyawarah guru bimbingan dan konselingDepnaker dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan pekerjaan. 3. Manajemen ProgramAspek-aspek sistem manajemen dalam program pelayanan bimbingan dan konseling adalah Kesepakatan ManajemenJadwal KegiatanKeterlibatan StakeholderAnggaranManajemen dan Penggunaan DataPenyiapan FasilitasRencana KegiatanPengendalianPengaturan WaktuKalender Organisasi dan PersonalisaPelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung jawab Kepala Sekolahdan seluruh stafKoordinator bimbingan dan konseling bertanggung jawab dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling secara operasionalPersonel lain yang mencakup Wakil Kepala Sekolah, Guru Pembimbing konselor, guru bidang studi, dan wali kelas memiliki peran dan tugas masing-masing dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konselingPeningkatan kapasitas wali kelas dalam memahami peserta didikSosilasisasi program BK kepada pimpinan, guru dan orang tua/ komite.
Bimbingan dan konseling adalah upaya dalam memberikan pelayanan bantuan kepada anak agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal. Tujuan bimbingan dan konseling agar anak dapat memilih, mempersiapkan diri, memegang tanggung jawab dan mendapatkan hal yang berharga dari keputusan yang diambilnya. Bimbingan dan Konseling Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29/1990 tentang Pendidikan Menengah Pasal 27 Ayat 1, bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Sedangkan menurut Surat Keputusan Mendikbud No. 025/1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menyebutkan bahwa Bimbingan dan Konseling BK adalah layanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. Berikut ini beberapa definisi dan pengertian bimbingan dan konseling dari beberapa sumber buku Menurut Azzet 201311, bimbingan dan konseling adalah upaya pemberian bantuan kepada anak didik agar dapat memahami dirinya sehingga sanggup mengarahkan diri dan bertindak dengan baik sesuai dengan perkembangan jiwanya. Upaya ini dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Menurut Prayetno, dkk 20042, bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi,bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir, berdasarkan norma-norma yang berlaku. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling Tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya, berbagai latar belakang yang ada seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi, serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya Prayetno dkk, 2009114. Secara khusus layanan bimbingan dan konseling memiliki tujuan sebagai berikut Balitbang, 200616 Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan peserta didik di masa yang akan datang. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh peserta didik seoptimal mungkin. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat. Bimbingan dan konseling berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Adapun fungsi-fungsi bimbingan dan konseling dijelaskan sebagai berikut Hallen, 200360 a. Fungsi Pemahaman Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik. b. Fungsi Pencegahan Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan, kerugian-kerugian tertentu dalam proses perkembangannya. c. Fungsi Pengentasan Melalui fungsi pengentasan ini pelayanan bimbingan dan konseling akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha membantu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, baik dalam sifatnya, jenisnya maupun bentuknya. d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan Fungsi pemeliharaan dan pengembangan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah, mantap dan berkelanjutan. e. Fungsi Advokasi Fungsi advokasi yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teradvokasi atau pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi secara optimal. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling Menurut Prayetno 2009115, asas-asas bimbingan dan konseling yaitu asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan dan tut wuri handayani. Adapun penjelasan mengenai asas-asas tersebut adalah sebagai berikut Asas Kerahasiaan. Asas kerahasiaan ini menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin. Asas Kesukarelaan. Jika asas kerahasiaan benar-benar sudah tertanam pada diri siswa atau klien, maka sangat dapat diharapkan bahwa mereka yang mengalami masalah akan dengan sukarela membawa masalahnya itu kepada pembimbing untuk meminta bimbingan. Asas Keterbukaan. Bimbingan dan konseling yang efisien hanya berlangsung dalam suasana keterbukaan. Baik klien maupun konselor harus bersifat terbuka. Keterbukaan ini bukan hanya sekadar berarti bersedia menerima saran-saran dari luar tetapi dalam hal ini lebih penting dari masing-masing yang bersangkutan bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah yang dimaksud. Asas Kekinian. Masalah individu yang ditanggulangi adalah masalah yang sedang dirasakan bukan masalah yang sudah lampau, dan bukan masalah yang akan dialami masa mendatang. Asas kekinian juga mengandung pengertian bahwa konselor tidak boleh menunda-nunda pemberian bantuan. Dia harus mendahulukan kepentingan klien dari pada yang lain. Asas Kemandirian. Dalam memberikan layanan pembimbing hendaklah selalu menghidupkan kemandirian pada diri orang yang dibimbing, jangan sampai orang yang dibimbing itu menjadi tergantung kepada orang lain, khususnya para pembimbing/ konselor. Asas Kegiatan. Usaha layanan bimbingan dan konseling akan memberikan buah yang tidak berarti, bila individu yang dibimbing tidak melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan-tujuan bimbingan. Hasil-hasil usaha bimbingan tidak tercipta dengan sendirinya tetapi harus diraih oleh individu yang bersangkutan. Asas Kedinamisan. Upaya layanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan dalam individu yang dibimbing yaitu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan tidaklah sekadar mengulang-ulang hal-hal lama yang bersifat monoton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke suatu pembaruan, sesuatu yang lebih maju. Asas Keterpaduan. Layanan bimbingan dan konseling memadukan berbagai aspek individu yang dibimbing, sebagaimana diketahui individu yang dibimbing itu memiliki berbagai segi kalau keadaanya tidak saling serasi dan terpadu justru akan menimbulkan masalah. Asas Kenormatifan. Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma agama, norma adat, norma hukum/negara, norma ilmu ataupun kebiasaan sehari-hari. Asas kenormatifan ini diterapkan terhadap isi maupun proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Asas Keahlian. Usaha layanan bimbingan dan konseling secara teratur, sistematik dan dengan mempergunakan teknik serta alat yang memadai. Untuk itu para konselor perlu mendapatkan latihan secukupnya, sehingga dengan itu akan dapat dicapai keberhasilan usaha pemberian layanan. Asas Alih tangan. Asas ini mengisyaratkan bahwa bila seorang petugas bimbingan dan konseling sudah mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu klien belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka petugas ini mengalih-tangankan klien tersebut kepada petugas atau badan lain yang lebih ahli. Asas Tutwuri handayani. Asas ini menunjukkan pada suasana umum yang hendaknya tercipta dalam rangka hubungan keseluruhan antara pembimbing dan yang dibimbing. Daftar Pustaka Azzet, Akhmad Muhaimin. 2013. Bimbingan & Konseling di Sekolah. Jogjakarta Ar-Ruzz Media. Prayetno dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling. Jakarta Depdiknas. Prayetno dan Emti, Erman. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta Rieneka Cipta. Balitbang. 2006. Panduan dan Pengembangan Diri Pedoman untuk Satuan Pendidika Dasar dan Menengah. Jakarta BSNP dan PUSBANGKURANDIK. Hallen, A. 2002. Bimbingan dan Konseling. Jakarta Ciputat Pers.